Masih membicarakan masa pandemi yang dalam kenyataan masih belum juga pulih, bagi hampir semua orang terasa berat dampaknya terhadap rencana-rencana yang telah disusun rapi. Apalagi mereka yang sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan terpaksa membatalkan atau ditinjau ulang. Contoh salah satu rencana tersebut adalah acara pernikahan.
Namun bukan berarti acara spesial tersebut tidak bisa dilangsungkan sama sekali lho. Karena sebenarnya masih memungkinkan dilaksanakan asalkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Findmevenue kini berkunjung ke sebuah Sanggar Seni bernama Griya Seni Ekayana, yaitu penyelenggara pernikahan adat yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia acara pernikahan.
Griya Seni Ekayana, pimpinan Ibu Elly Pasha adalah salah satu sanggar seni terkenal ibukota, melayani permintaan upacara adat pernikahan khususnya dari daerah Jawa Barat. Dengan masih teguh melestarikan seni dan budaya khususnya adat Sunda, menjadikan sanggar seni ini salah satu vendor pernikahan adat paling terpercaya khususnya di DKI Jakarta dan juga sanggar tari nusantara yang diperhitungkan.
Profesionalitas kerjanya dalam melayani permintaan client, dari masyarakat umum, artis hingga pejabat tak perlu diragukan lagi. Sehingga di masa pandemi ini pun mereka tetap mendapat kepercayaan para client. Tak perlu ditanya lagi kualitasnya karena mereka sudah berpengalaman di dalam dan luar negeri lho. Nah, dalam upaya untuk patuh pada aturan yang tengah berlaku di masa pandemi, Griya Seni Ekayana tentu saja melakukan berbagai adjustment dalam prosesi pernikahan adat tanpa mengurangi arti dari tiap tahapannya. Koordinator acara sanggar seni ini yaitu pak Daeng Saleh. ingin berbagi tips buat para pasangan calon pengantin untuk tetap bisa melangsungkan pernikahan di masa pandemi ini dengan aman dan lancar.
Berikut 6 tips dan arahan penting dalam pelaksanaan acaranya :
1.Protokol kesehatan
Protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus diterapkan. Penggunaan masker bagi para tamu undangan, keluarga, kerabat bahkan sebaiknya pasangan pengantinnya juga. Tak terkecuali seluruh pihak terkait seperti vendor dan staff yang bekerja. Termasuk dalam social distancing dan penggunaan hand sanitizer juga harus konsisten diterapkan. Untuk bisa menjalankannya, biasanya pihak penyelenggara perlu memasang lembar pemberitahuan atau reminder buat para tamu undangan. Pihak penyelenggara sebaiknya juga menyediakan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk area pernikahan. MC juga diharapkan turut mengingatkan para tamu di sela-sela ia memandu acara.
2.Pembatasan Jumlah Undangan
Untuk akad nikah disarankan untuk dibatasi antara 30-50 orang saja terdiri dari keluarga inti dan pihak terkait secukupnya. Nah kalau untuk acara syukurannya bisa mengundang 100 sampai 200 orang. Namun jika lebih dari angka 200 undangan, harus dibagi menjadi dua atau sampai beberapa sesi, untuk menghindari kerumunan orang.
3.Table Set up
Disarankan untuk set up table ya, agar pada saat para tamu menikmati hidangan tetap terjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Jika makanan dihidangkan dengan buffet, maka setelah mengambil makanan para tamu diharapkan langsung duduk di meja-meja yang telah tersedia dan tidak berkerumun. Jumlah kursi pun disesuaikan jumlahnya dengan tamu yang diundang.
4.Swab test
Photo by : journal.sociolla.com
Beberapa client dari pihak keluarga pengantin biasanya menerapkan swab test sebelum acara berlangsung, terutama untuk kerabat dekat dan pihak-pihak terkait lain yang berhubungan dekat, contohnya vendor. Dimaksudkan untuk meyakinkan kembali bahwa acara yang akan dilangsungkan tidak beresiko. Khusus untuk Pak penghulu biasanya sudah melakukan swab test sendiri yang disediakan pihak KUA.
5.Tempat Acara Pernikahan
Photo location : Balegedong Ciawi Bogor
Tempat acara yang cukup baik disarankan outdoor atau semi-outdoor. Agar sirkulasi udara cukup terjaga dan tamu pun bisa keluar masuk lokasi dengan bebas. Ini juga sebagai langkah penting agar menghindari kerumunan juga. Apalagi jika outdoor venue-nya cukup luas bikin tamu menjadi lebih leluasa. Terlebih jika cahaya sinar matahari cukup menyinari lokasi, akan lebih baik lagi. Para pemilik wedding venues sendiri sebaiknya sudah mengantongi ijin keramaian dari pemda setempat, dan menyediakan satgas Covid-19 sendiri yang mana mereka harus patuh dengan aturan yang berlaku.
6.Tidak Bersalaman/ Berpelukan
Tidak ada lagi acara salam-salaman dan peluk-pelukan ya, walaupun sedih tidak bisa berbagi kebahagiaan di momen spesial, tapi hal ini beresiko menjadi media penularan Covid-19. Acara foto-foto bareng pun sebaiknya berjauhan saja, dan saling memberi jarak. Pihak dekorasi biasanya sudah paham dalam mengatur layout pelaminan untuk memberi jarak.
Wah tips dan arahan di atas bisa berguna buat kalian dan pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Dimaksudkan agar kita tetap turut menjaga kesehatan siapapun yang terlibat.
Buat para calon pasangan pengantin yang ingin acaranya berlangsung dengan aman, lancar, dan ditangani oleh para profesional di bidangnya, silakan menghubungi Griya Seni Ekayana untuk upacara adat Sunda. Banyak varian paket upacara adat pernikahan yang ditawarkan lho. Jadi bisa kalian sesuaikan dengan budget yang ada. Berikut perincian pelayanan yang tersedia :
- Paket upacara adat pernikahan adat Sunda,
- Sewa baju pengantin adat lengkap pengantian pria dan wanita,
- Sewa seragam beskap keluarga,
- Make-up specialist,
- Ragam tarian nusantara,
- Musik degungan/ gamelan,
- MC umum/ adat dan masih banyak lagi.
Wah, lengkap sekali ya. Silakan visit akun instagramnya ya di @gse_ekayana dan @gse_ekayana_tariÂ
Semoga acara spesial kalian tetap berkesan dan berjalan dengan lancar ya..